Memaknai Falsafah Angka Dalam Bahasa Jawa

Hidup memang unik, begitu pula dalam berbisnis. Kali ini ada yang menarik, kalau selama ini dalam berbisnis kita selalu mengikuti logika, hubungan sebab akibat dan berbagai perencanaan. Namun pada kesempatan ini, kita akan membahas dalam perspektif yang berbeda yaitu memaknai falsafah angka dalam Bahasa Jawa. Sejatinya maksud dalam falsafah ini sering digunakan sebagai penanda hidup tapi tidak ada salahnya memaknainya untuk kehidupan bisnis.

falsafah-angka-dalam-bahasa-jawa
Ilustrasi (Gambar: Ist/iNewsTemanggung.id)

Budaya Jawa memang sangat misterius, bahkan dalam penyebutan angka saja juga memiliki makna. Bahkan dalam penyebutan angka-angka tertentu memiliki makna yang ternyata sangat berhubungan dengan kehidupan.

Falsafah Angka Jawa dalam Kehidupan dan Berbisnis

Berbicara tentang penyebutan, maka di dalam bahasa Jawa ternyata memiliki angka yang unik dan tentu saja berbeda dengan angka lainnya.

Yang menarik, angka ini memiliki makna filosofi yang telah diyakini oleh masyarakat Jawa memiliki kesesuaian dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Baca juga: Mengintip Rahasia Sukses Bisnis Mie Gacoan.

Untuk Anda yang saat ini sedang menjalani bisnis, semoga filosofi dalam angka ini bisa memberikan sedikit makna untuk dijalankan dalam hidup sehari.hari.

Angka-angka yang dimaksudkan tersebut, antara lain:

falsafah-angka-jawa
(Gambar: instagram.com/bpnb.diy)

  • Sewelas

Sewelas merupakan kepanjangan dari ‘duwe rasa welas’. Hal ini dimaknai sebagai masa sekitar umur 11 sampai 19 tahun yang merupakan masa remaja yang memiliki rasa welas asih atau kasih sayang. Rasa welas asih ini umumnya muncul terhadap lawan jenis.

  • Likur

Likur merupakan singkatan dari “Lingguh Kursi”, yaitu menginjak usia 21, manusia sebaiknya sudah mendapatkan kedudukan atau pekerjaan.

  • Selawe

Selawe diartikan sebagai ‘seneng-senenge lanang lan wedok’. Yang memiliki makna pada usia 25, umumnya manusia menetapkan hati untuk menikah.

  • Seket

Seket merupakan kepanjangan dari ’seneng kethonan’. Pada usia 50 tahun, maka usia sudah semakin lanjut, rambut semkain memutih dan ditutupi oleh kethu atau peci.

  • Sewidak

Sewidak merupakan singkatan dari ‘sejatine wis wayahe tindak’. Bukan berarti pada usia 60 tahun ini mutlak harus meninggal, namun diartikan sebagai harus memulai untuk menyiapkan bekal akhirat.

Itu dia sedikit informasi tentang “memaknai falsafah angka dalam Bahasa Jawa”. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menjadi referensi.

Share

0 Response to "Memaknai Falsafah Angka Dalam Bahasa Jawa "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel