Saat Bisnis Kuliner Sepi, Adakah Cara Agar Bisa Ramai Kembali?

Berbisnis memang penuh tantangan, dan hanya orang-orang yang kuat saja yang bisa dan mampu bertahan. Tidak hanya itu, bila Anda memilih bisnis kuliner, tentu harus memiliki strategi yang berbeda agar tempat kuliner bisa menjadi tempat favorit. Begitu banyak orang beranggapan bahwa bisnis kuliner adalah hal yang mudah, tinggal buka tempat makan, datang dan pelanggan datang sendiri. Pemahaman seperti ini yang pada akhirnya membuat para pebisnis baru kecewa, karena ternyata faktanya berbanding terbalik dengan yang diharapkan. Tentu hal ini menjadi banyak pertanyaan, saat bisnis kuliner sepi, adakah cara agar bisa ramai kembali?

Pengalaman beberapa waktu lalu saat membuka bisnis kuliner. Setelah cafe atau resto ramai pada saat itulah beberapa waktu kemudian resto akan mengalami penurunan, bisa dikatakan jenuh, atau perlu penyegaran kembali. Disini ide kreatif owner atau pemilik bisnis diperlukan agar tempat kuliner yang dimilikinya bisa ramai kembali.

bisnis-kuliner-sepi
Ilustrasi (Gambar: wartabanten.id)

Disinilah yang harus dipahami adalah bila terus-terusan resto, kedai kopi atau cafe mengalami sepi pengunjung, tentu saja hal ini akan membuat bisnis bangkrut, karena tidak adanya pemasukan dari pembeli.

Evaluasi Bisnis Kuliner Saat Ini agar Bisa Ramai Kembali

Saat sudah dalam kondisi tersebut, untuk sementara jangan terburu-buru untuk mengambil keputusan menutup bisnis kuliner Anda yang sudah dibangun dengan susah payah.

Kali ini informasi tentang evaluasi bisnis ini sedikit saya ambil dari Instagram.com/jpwindonesia, yang memberikan contoh bagaimana melakukan evaluasi atas bisnis kuliner yang sudah dibuka tersebut.

Baca juga: Pelajaran Bisnis Di Balik Bangkrutnya Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ di Kota Probolinggo.

Memang sangat sering kita lihat bisnis kuliner, entah kedai kopi atau cafe yang sudah berjalan 1 tahun kemudian tiba-tiba sepi.

Memang pembuktian kedai kopi atau cafe bisa diterima customer itu sebenarnya bukan saat pembukaan di tahun pertama, namun setelah mampu bertahan 2 sampai 3 tahun, namun tetap ramai. Hal ini bisa dikatakan kedai kopi atau cafe tersebut diterima dengan baik oleh customer.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan cafe atau bisnis kuliner yang baru buka di tahun pertama ramai, kemudian sepi ditinggal pembeli, antara lain:

  1. Biasanya customer hanya penasaran di awal. Setelah mereka datang, dan mereka merasa tempatnya biasa-biasa saja, baik dari sisi menu, pelayanan dan tempat. Akhirnya mereka hanya datang sekali itu saja.
  2. Menu dan rasanya yang standar. Dengan menu yang disajikan hanya standar, tidak unik, tidak berbeda dengan tempat yang lain, maka kita tidak akan bisa memberikan kesan khusus kepada customer saat pertama kali mencoba menu-menu tempat kuliner kita.
  3. Pelayanan yang buruk. Nah biasanya untuk kedai kopi atau cafe yang terhitung baru, banyak yang belum siap saat customer datang membludak pada saat awal-awal opening, yang akhirnya membuat banyak customer yang pertama kali datang menjadi kecewa.
  4. Tempat yang kotor. Sebenarnya, kebersihan tempat berada di atas segalanya bila dibandingkan dengan fasilitas, seperti Wi-Fi. Saat kita lengah dan tidak aware dengan kebersihan, maka customer akan merasa tidak nyaman untuk berkunjung kembali ke tempat kuliner kita.
  5. Susah mendapatkan parkir atau parkiran yang sempit. Masalah tempat parkir harus menjadi pertimbangan. Parkir yang sulit akan membuat customer malas untuk datang kembali.
  6. Banyak muncul kedai kopi atau cafe baru di sekitar tempat kita. Hal ini tanpa disadari mampu memberikan experience yang lebih baik kepada customer dibandingkan tempat kita. Akhirnya customer lebih memilih ke cafe lain daripada tempat kita.


Itu dia sedikit banyak penyebab, mengapa kedai kopi atau cafe yang pada awalnya ramai, namun setelah tahun kedua atau tahun ketiga kemudian berangsur sepi dan akhirnya tutup. Bahkan ternyata banyak juga yang baru 6 bulan berjalan akhirnya tutup.

Solusi untuk Mengembalikan Kondisi Agar Tempat Kuliner Ramai Kembali

Untuk itu terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Melakukan evaluasi terhadap kinerja manajemen secara berkala.

Untuk itu bisa dibuat data, masalahnya ada dimana, kemudian dicari solusinya satu per satu. Meskipun solusi yang dibuat belum berhasil, jangan menyerah. 

Coba terus lakukan evaluasi sampai bisa menemukan solusi yang tepat. Jangan terlambat untuk bertindak, dan jangan terlambat untuk melakukan evaluasi masalah, khawatirnya semakin banyak customer yang meninggalkan tempat kuliner kita.

2. Posting upgrade pada tempat kuliner yang sudah dilakukan.

Dengan adanya upgrade atau perbaikan pada tempat kuliner, maka customer akan tahu adanya perbaikan tersebut, yang pada akhirnya customer yang kecewa bisa kembali lagi.

Untuk masalah menu, pelayanan, kebersihan, dan fasilitas, merupakan masalah utama dari sebuah tempat kuliner, kedai kopi atau cafe. Dengan fokus pada 4 hal tersebut, maka tempat kuliner, kedai kopi atau cafe akan kembali ramai lagi.

Itu dia sedikit informasi tentang “saat bisnis kuliner sepi, adakah cara agar bisa ramai kembali?”. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Share

0 Response to "Saat Bisnis Kuliner Sepi, Adakah Cara Agar Bisa Ramai Kembali?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel