Pelajaran Bisnis Di Balik Bangkrutnya Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ di Kota Probolinggo

Siapa pun pasti tahu, kecap merupakan salah satu bahan untuk membuat sajian makanan. Tidak hanya menjadi pelengkap makanan, ternyata kecap juga menjadi ciri khas dan juga menjadi oleh-oleh suatu daerah. Begitu pula dengan Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ khas Kota Probolinggo. Di balik ketenarannya, siapa sangka di tahun 2023 kemarin menjadi kabar mengejutkan bagi penikmat dan pecinta kecap ini yaitu pengumuman atas bangkrutnya pabrik kecap yang sudah ada sejak puluhan tahun lamanya. Hal ini pun yang mendasari tema bisnis kali ini, untuk mengetahui pelajaran bisnis di balik bangkrutnya Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ di Kota Probolinggo.

pelajaran-bisnis-bangkrutnya-kecap-cap-orang-jual-sate-probolinggo
Kantor & Pabrik Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ (Gambar: Dokumentasi pribadi)

Sebagai salah satu bahan pelengkap makanan favorit orang Indonesia, membuat kecap menjadi sangat dikenal, bahkan anak-anak pun sangat mengenalnya, apalagi dengan cita rasanya yang manis, menjadikan kecap bisa memperkaya rasa makanan. Hal ini terbukti dengan banyakanya jenis kuliner Indonesia yang menggunakan kecap dalam penyajiannya, seperti ayam bakar, mie goreng, dan sajian makanan lainnya.

Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’, Kecap Legendaris dari Kota Probolinggo

Siapa sangka di Indonesia banyak sekali produsen kecap, yang diproduksi mulai dari cara tradisional hingga cara modern yang sudah dilakukan sejak lama dengan berbagai merk. Selain itu, kecap manis menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masakan tradisional dan menjadi sebuah pembeda rasa yang tidak bisa digantikan.

Di Kota Probolinggo sendiri, Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ yang berlokasi di Jl. Soekarno Hatta No. 38 (Km 3), Probolinggo, Jawa Timur adalah kecap legendaris yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Probolinggo. Sesuai dengan namanya, maka kecap manis ini sangat pas untuk tambahan bumbu sate, dengan tekturnya yang tidak terlalu kental, dan cenderung encer, menjadi rahasia di balik rasa manis yang membuatnya berbeda dengan kecap merk lainnya.

business-plan
Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ ukuran 600 ml (Gambar: Tokopedia) 

Sebelum dikenal dengan nama Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’, kecap ini menggunakan nama ‘Bintang Bidadari, yang dirintis oleh Ong Tjien Boen pada tahun 1889. Ada sebuah informasi menarik tentang awal mula pendirian hingga kejayaan Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ ini.

Baca juga: Benarkah Daya Beli Turun, Menyebabkan Pemilik Bisnis Menutup Usahanya?

Dengan mengggunakan merk Bintang Bidadari, Ong Tjien Boen mendirikan usaha pabrik kecap ini sekitar tahun 1889 dan memiliki karyawan hingga 100 orang. Pada tahun 1920, pabrik kecap ini kemudian dipindahkan ke Jalan Siaman, Kota Probolinggo. Yang menarik, ada sebuah nama daerah di Kota Probolinggo yang disebut dengan ‘Kecapan’ yang penamaannya ternyata berhubungan dengan kecap legendaris Kota Probolinggo ini.

Lima tahun kemudian, sekitar tahun 1925, anak Ong Tjien Boen, yaitu Kwie Han dan Ong Kwie Tjhwan dan melanjutkan bisnis kecap dengan merek baru yaitu Cap Macan, kemudian mereka berdua melanjutkan usaha kecap ini dengan menggunakan dua merek, yaitu Merk ‘Bintang Bidadari’ dan ‘Cap Macan’.

Sedangkan merek Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ baru diperkenalkan saat pabrik kecap ini dipegang oleh  oleh Nyoo Tjing Hien dan Kwee Hok Lan, sekitar tahun 1948 - 1963, dan pabrik ini berubah menjadi PT, dengan nama PT. Pusaka Sumber Jaya.

bisnis-indonesia
Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ ukuran 135 ml (Gambar: Shopee)

Namun, terlepas dari  identitas dan kebanggaan kecap khas Probolinggo, hal kontradiktif terjadi dengan perubahan manejemen sekitar tahun 1991, yang tidak lagi dimiliki perintis pabrik kecap dan juga keturunannya, namun kepemilikan PT. Pusaka Sumber Jaya diakuisisi PT Aneka Food Tatarasa Industri yang merupakan pemain besar dalam industri food and beverage pada tahun 1991 sampai dengan tahun 2016.

Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ kemasan isi ulang (Gambar: Shopee)

Baru sekitar tahun 2016, Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ di bawah kendali PT. Aneka Food ini kemudian diakuisisi PT. Sinarmas Surya Sejahtera, sampai menghentikan operasinya pada 20 Juni 223 dengan kebangkrutannya saat ini.

Penyebab Kebangkrutan Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’

Sama halnya dengan bisnis lainnya, dan berbagai ulasan yang disampaikan pada beberapa catatan lainnya, tahun 2023 menjadi tahun terpuruknya ekonomi, hal ini terbukti dengan banyaknya usaha yang menutup operasional usahanya.

Dan sekitar September 2023 lalu, masyarakat Kota Probolinggo pun dibikin heboh dengan dijualnya pabrik kecap legendaris dan menjadi kebanggaan warga Kota Probolinggo dengan dijualnya kantor dan pabrik Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’. Hal ini  diketahui dari banner yang ditempel di luar pabrik di Jalan Soekarno Hatta  yang tertulis “pabrik ini dijual”.

Banner “pabrik ini dijual” (Gambar: Dokumentasi pribadi)

Tentu saja keterkejutan masyarakat Kota Probolinggo hal yang wajar. Karena sampai saat informasi pabrik kecap ini dijual, kecap ini masih laku dipasaran bahkan menjadi favorit di masyarakat, dan banyak dicari oleh masyarakat baik offline ataupun dijual secara online.

Begitu pula dengan Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ di bawah manajemen PT. Sinarmas Surya Sejahtera, pada tahun 2023 pabrik kecap legendaris ini mengalami keterpurukan yang pada akhirnya menutup operasional usahanya. Terdapat  beberapa penyebab, antara lain:

  • Pabrik Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ ini mengalami penurunan omset yang signifikan selama 2 (dua) tahun berturut-turut.
  • Kalah bersaing dengan merk kecap lainnya yang sudah merambah pasar nasional, seperti Kecap Bango yang didukung oleh Unilever Indonesia. Bahkan menurut lembaga riset pasar Euromonitor International, dua merek kecap, yaitu Kecap Bango dan Kecap Merek ABC (diakuisisi Heinz tahun 1999) ini menguasai sekitar 65% pasar kecap di Indonesia.
  • Tidak bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kendala promosi.
  • Harga bahan baku seperti kedelai dan gula aren yang naik drastis juga menyebabkan perusahaan kecap ini mulai stagnan, menurun produksinya, dengan kata lain ‘perlahan menuju bangkrut’.

Pelajaran Berharga Dari Kebangkrutan Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ Bagi Pebisnis Pemula Untuk Bisa Mempersiapkan Business Plan di Tahun 2024

Berbicara tentang kebangkrutan yang dialami Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ di bawah kendali PT. Sinarmas Surya Sejahtera, tentu ada pelajaran bisnis yang bisa dimabil, apalagi bagi para pebisnis pemula yang ingin masuk ke dunia bisnis.

Baca juga: 2024, Masih Jadi Karyawan atau Pindah Haluan Jadi Entrepreneur?

Dari berbagai referensi, pada awalnya Saya menganggap Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’  ini tidak melakukan diversikasi jenis produk, seperti membuat berbagai jenis ukuran packaging kecap yang dijual. Namun dari beberapa penelitian di aplikasi marketplace dan toko-toko ritel ternyata Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ sudah menjual kecapnya dengan berbagai ukuran.

Pelajaran apa yang bisa dipetik dari kebangkrutan Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ yang sangat legendaris ini?

Dari semua yang pernah dibahas dan yang sedang dibahas saat ini , sebenarnya hal utama yang bisa menjadi pelajaran adalah:

1. Ketidakstabilan keuangan menjadi suatu usaha menjadi hancur.

Terdapat hal utama yang harus diperhatikan, yaitu tentang kondisi finansial perusahaan.

Keuangan dalam suatu  perusahaan menjadi hal sangat penting dalam tumbuh kembangnya suatu usaha, namun sebenarnya tidak hanya dari sisi keuangan saja, namuan banyak faktor yang membuat suatu perusahaan bangkrut.

Dari fakta di atas diketahui bahwa Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ ini selama 2 (dua) tahun berturut-turut mengalkami kerugian. Hal ini berarti pemasukan yang didapat tidak sebesar ongkos biaya produksi, hal ini membuat perusahaan merugi.

2. Tidak menyadari persaingan sangat ketat.

Saat ini sudah sangat banyak pemain kecap, meskipun legendaris dan enak di daerah sendiri. Namun untuk bisa mempertahankan bisnis, maka perusahaan harus berani berekspansi keluar daerah, sehingga menambah share market.

Seharusnya manajemen sudah membuat strategi yang taktis sehingga bisa mencegah terjadinya kerugian usaha. Apalagi bila  pesaing memiliki strategi bisa menjual dengan harga lebih murah, akan membuat perusahaan menjadi goyah.

3. Kurang beradaptasi dengan tren dan teknologi.

Dapat dipahami sejak merebaknya dan meredanya wabah pandemic Covid-19, membuat segala perubahan terjadi dalam pola dan gaya hidup masyarakat.

Begitu pula dalam bisnis harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Hal ini dilakukan agar perusahaan tidak kehilangan para pelanggannya.

Sangat penting juga manajemen mengetahui dan mengikuti tren yang terjadi di pasar, sehingga manajemen bisa mengantisipasi segala perubahan di pasar dengan cepat.

Itu dia sedikit informasi tentang “pelajaran bisnis di balik bangkrutnya Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ di Kota Probolinggo”. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda yang ingin memulai dan mengembangkan bisnis.

Share

0 Response to "Pelajaran Bisnis Di Balik Bangkrutnya Kecap ‘Cap Orang Jual Sate’ di Kota Probolinggo"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel