Teknik Scalping dalam Trading Saham: Meraup Keuntungan Cepat dari Pergerakan Harga Kecil

Dunia trading saham selalu menarik minat banyak orang, mulai dari investor jangka panjang hingga trader harian yang ingin meraup keuntungan cepat. Di antara berbagai strategi trading yang ada, scalping menjadi salah satu teknik yang paling populer dan menantang. Anda tertarik menjadi seorang scalper? Sepertinya catatan tentang “Teknik Scalping dalam Trading Saham: Meraup Keuntungan Cepat dari Pergerakan Harga Kecil” ini pas untuk dibahas kali ini.

teknik-scalping-dalam-trading-saham
Ilustrasi (Gambar: snips.stockbit.com)

Teknik scalping ini berfokus pada pengambilan keuntungan dari pergerakan harga yang sangat kecil dalam waktu singkat, seringkali hanya dalam hitungan detik atau menit. Bagi sebagian orang, scalping adalah jalan pintas menuju kekayaan, sementara bagi yang lain, ini adalah medan pertempuran yang intens dan membutuhkan disiplin tinggi. 

Elon Musk pernah berkata:

Jika kamu memberi dirimu waktu 30 hari untuk membersihkan rumah, itu akan memakan waktu 30 hari. Tapi, jika kamu ingin melakukannya dalam 3 jam, itu akan memakan waktu 3jam.”

Sama seperti di saham, menjadi seorang scalper, swing trader atau investor adalah sebuah pilihan.

Apa Itu Scalping dalam Trading Saham Harian?

Secara sederhana, scalping adalah gaya trading di mana seorang trader melakukan banyak sekali transaksi (membeli dan menjual) dalam satu hari, dengan tujuan mengambil keuntungan dari selisih harga yang sangat kecil. 

Trader yang menerapkan teknik ini disebut scalper. Berbeda dengan investor jangka panjang yang menahan saham selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, scalper hanya menahan posisi mereka untuk waktu yang sangat singkat. Mereka tidak peduli dengan fundamental perusahaan atau tren jangka panjang, melainkan fokus sepenuhnya pada volatilitas harga dalam skala mikro.

Bayangkan sebuah saham bergerak naik 0,1% lalu turun 0,05% lalu naik lagi 0,08%. Seorang scalper akan mencoba menangkap setiap pergerakan kecil ini, membuka dan menutup posisi berkali-kali untuk mengakumulasi keuntungan. Keuntungan per transaksi mungkin hanya beberapa tick atau fraksi persen, namun jika dilakukan berkali-kali dengan volume besar, total keuntungan bisa menjadi signifikan.

Karakteristik Utama Scalping dalam Trading Saham Online

Beberapa karakteristik membedakan scalping dari strategi trading lainnya, antara lain:

  1. Durasi Posisi yang Sangat Singkat: Ini adalah ciri paling menonjol. Posisi biasanya ditutup dalam hitungan detik hingga beberapa menit.
  2. Volume Transaksi Tinggi: Scalper melakukan puluhan, bahkan ratusan transaksi dalam sehari.
  3. Target Keuntungan Kecil per Transaksi: Keuntungan yang dicari sangat minim, seringkali hanya 1-5 tick atau 0,01%-0,05% per transaksi.
  4. Fokus pada Volatilitas Harga Jangka Pendek: Analisis fundamental dan berita ekonomi makro kurang relevan. Fokus utama adalah pada pergerakan harga instan dan likuiditas pasar.
  5. Membutuhkan Likuiditas Tinggi: Scalper membutuhkan saham dengan likuiditas tinggi agar mudah masuk dan keluar posisi tanpa mempengaruhi harga secara signifikan.
  6. Penggunaan Leverage yang Mungkin Tinggi: Beberapa scalper menggunakan leverage untuk memperbesar potensi keuntungan dari pergerakan harga kecil. Namun, ini juga memperbesar risiko.
  7. Konsentrasi dan Kecepatan Tinggi: Scalper harus sangat fokus, cepat dalam mengambil keputusan, dan memiliki reaksi yang sangat baik terhadap perubahan harga.

Keuntungan Scalping dalam Trading Saham Hari Ini

Meskipun terlihat menantang, scalping menawarkan beberapa keuntungan yang menarik bagi trader, antara lain:

  1. Potensi Keuntungan Akumulatif: Meskipun keuntungan per transaksi kecil, akumulasi dari banyak transaksi bisa menghasilkan profit yang substansif dalam sehari.
  2. Eksposur Risiko yang Terbatas per Transaksi: Karena posisi ditutup dengan cepat, eksposur terhadap pergerakan harga yang merugikan dalam jangka panjang sangat minim. Stop loss biasanya sangat ketat.
  3. Tidak Terpengaruh Berita Fundamental Jangka Panjang: Scalper tidak perlu khawatir tentang rilis laporan keuangan atau berita makroekonomi yang dapat mengguncang pasar dalam jangka panjang. Fokus mereka adalah pada apa yang terjadi sekarang.
  4. Banyak Peluang Trading: Pasar saham selalu bergerak, dan setiap pergerakan kecil adalah potensi peluang bagi scalper.
  5. Pengembangan Disiplin dan Fokus: Teknik ini secara tidak langsung melatih disiplin, ketelitian, dan kemampuan mengambil keputusan cepat di bawah tekanan.

Kerugian dan Tantangan Scalping

Di balik keuntungan, scalping juga menyimpan risiko dan tantangan yang tidak bisa diabaikan, sebagai berikut:

  1. Biaya Transaksi yang Tinggi: Dengan volume transaksi yang sangat tinggi, biaya komisi broker (fee) dapat dengan cepat menggerus keuntungan. Ini adalah salah satu hambatan terbesar bagi scalper.
  2. Membutuhkan Konsentrasi Tinggi dan Stres Mental: Proses scalping sangat intens dan membutuhkan perhatian penuh. Sedikit saja kelengahan bisa berakibat fatal. Stres mental akibat tekanan konstan juga menjadi masalah.
  3. Satu Kesalahan Fatal Bisa Melenyapkan Banyak Keuntungan: Satu posisi yang salah dan dibiarkan terlalu lama bisa menghabiskan keuntungan dari puluhan transaksi sebelumnya.
  4. Risiko Slippage: Dalam pasar yang bergerak cepat, harga eksekusi mungkin tidak sama dengan harga yang diharapkan, menyebabkan kerugian kecil yang terus menerus (slippage).
  5. Membutuhkan Infrastruktur Trading yang Cepat: Koneksi internet yang sangat stabil, platform trading yang responsif, dan komputer yang mumpuni sangat esensial.
  6. Tidak Cocok untuk Semua Orang: Tidak semua orang memiliki temperamen yang cocok untuk scalping. Kesabaran, ketenangan, dan kemampuan beradaptasi sangat dibutuhkan.
  7. Membutuhkan Modal yang Cukup: Meskipun keuntungan per transaksi kecil, untuk menghasilkan profit yang berarti, dibutuhkan modal yang cukup untuk melakukan transaksi dengan volume besar.

Strategi dan Indikator yang Umum Digunakan dalam Scalping

Untuk berhasil dalam scalping, trader sering mengandalkan beberapa strategi dan indikator teknikal, sebagai berikut:

  1. Price Action Murni: Banyak scalper berpengalaman hanya mengandalkan pergerakan harga pada grafik (candlestick chart) tanpa indikator tambahan. Mereka fokus pada pola-pola harga, level support dan resistance, serta volume transaksi.
  2. Order Book (Kedalaman Pasar): Ini adalah alat yang sangat penting. Order book menunjukkan antrean beli dan jual pada berbagai level harga. Scalper menggunakannya untuk melihat tekanan beli/jual dan memprediksi pergerakan harga selanjutnya.
  3. Volume: Volume transaksi adalah indikator kunci likuiditas dan kekuatan pergerakan harga. Scalper mencari saham dengan volume tinggi.
  4. Moving Averages (MA): MA, terutama MA jangka pendek seperti MA 5 atau MA 10, dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren mikro. Ketika harga bergerak di atas MA, itu bisa menjadi sinyal beli, dan sebaliknya.
  5. Bollinger Bands: Indikator ini menunjukkan volatilitas pasar. Harga cenderung bergerak di antara pita atas dan bawah. Scalper bisa mencari peluang ketika harga menyentuh pita dan memantul.
  6. Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic Oscillator: Indikator momentum ini dapat membantu mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold dalam jangka waktu yang sangat singkat, meskipun penggunaannya dalam scalping lebih rumit karena sinyalnya bisa sangat cepat berubah.
  7. Pivot Points: Level pivot harian atau mingguan bisa menjadi level support dan resistance yang penting bagi scalper.
  8. Time Frame Kecil: Scalper menggunakan time frame yang sangat kecil, seperti 1 menit atau 5 menit, untuk menganalisis pergerakan harga.

Tips Penting untuk Scalper dalam Trading Saham Pemula

Bagi Anda yang tertarik mencoba scalping, berikut adalah beberapa tips penting:

  1. Mulai dengan Akun Demo: Jangan langsung terjun dengan uang sungguhan. Latih strategi Anda, uji platform, dan kenali pergerakan pasar di akun demo terlebih dahulu.
  2. Pilih Saham yang Tepat: Fokus pada saham dengan likuiditas tinggi, spread bid-ask yang sempit, dan volatilitas yang cukup. Hindari saham "gorengan" yang pergerakannya tidak terprediksi.
  3. Manajemen Risiko yang Ketat: Ini adalah kunci. Selalu gunakan stop loss yang sangat ketat untuk membatasi kerugian. Jangan pernah membiarkan posisi rugi terlalu lama.
  4. Tentukan Target Profit dan Stop Loss Sebelum Masuk Posisi: Jangan berasumsi. Miliki rencana exit yang jelas, baik untuk profit maupun rugi.
  5. Perhatikan Biaya Broker: Cari broker dengan biaya komisi yang rendah. Ini sangat krusial dalam scalping.
  6. Disiplin adalah Raja: Ikuti rencana trading Anda dengan disiplin tinggi. Jangan biarkan emosi mengambil alih. Hindari overtrading.
  7. Fokus pada Beberapa Saham Saja: Jangan mencoba memantau terlalu banyak saham sekaligus. Pilih 1-3 saham yang Anda kuasai pergerakannya.
  8. Pahami Time Frame yang Digunakan: Latih mata Anda untuk melihat pola dan sinyal pada time frame 1 menit atau 5 menit.
  9. Tetap Update dengan Berita Penting: Meskipun fokus pada pergerakan jangka pendek, berita mendadak (misalnya rilis data ekonomi penting) dapat menyebabkan lonjakan volatilitas yang bisa dimanfaatkan atau dihindari.
  10. Istirahat yang Cukup: Scalping sangat menguras energi. Pastikan Anda beristirahat yang cukup agar tetap fokus dan tidak mudah lelah.
  11. Analisis Setelah Trading: Setiap hari, tinjau kembali transaksi Anda. Apa yang berhasil? Apa yang salah? Apa yang bisa diperbaiki? Jurnal trading sangat membantu.

Selain berbagai hal di atas, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain (Instagram.com/saham.suksesberkah):

  • Perhatikan Money Management. Ketika ingin menjadi scalper, Anda harus sudah membuat porsi khusus dari keseluruhan midal yang Anda miliki. Misalnya, pastikan porsi untuk scalping 25% dari total modal yang harus siap hilang, dikarenakan risiko yang tinggi. Jadi, saat modal scalping ini rugi, maka tidak akan mengganggu keuanganmu.
  • Perhatikan Perlengkapan Scalping, antara lain:

    1. Pastikan gadget memadai, minimal tidak lambat.
    2. Gunakan akun sekuritas yang cocok untuk scalping, yang jarang mendapatkan gangguan.
    3. Selalu cek jaringan internet, jika lambat jangan dipaksakan untuk scalping.

  • Memilih Saham untuk Scalping, sebagai berikut:

    1. Buatlah list saham-saham yang ingin ditradingkan.
    2. Cari saham yang liquid dan ramai, walaupun ini kondisional.
    3. Perhatikan akumulasi dan distribusi pada saham tersebut.
    4. Bisa diperhatikan saham-saham yang risiko nya rendah. Mislanya di support dan sudah oversold.
    5. Lihat saham yang terus di HAKA, dengan catatan bukan saham yang crossing saja.

  • Tips saat melakukan scalping:

    1. Sebisa mungkin full pantau saat melakukan scalping, karena harga bisa berubah sangat cepat apalagi saham gorengan.
    2. Cukupkan jika sudah mendapatkan profit, jauhkan dari sifat greedy (rakus).
    3. Bisa pantau pergerakan dengan melihat order book, running trade, maupun chart.
    4. Teruslah berlatih agar terbiasa dan bisa membaca karakter saham yang ditradingkan.

    1. Pembukaan sesi 1: 09.00 – 10.00. Jam ini paling ramai transaksinya dan banyak saham yang lompat tinggi dalam sekejap, scalping di waktu ini sangat cocok karena volatilitasnya sangat tinggi.
    2. Pembukaan sesi 2: 13.30 – 14.00. Setelah waktu istirahat, trader biasanya bersemangat dan biasanya ada sentiment-sentimen menarik, sehingga membuat harga volatile.
    3. Penutupan sesi 2: 15.30 – 15.45.Biasanya banyak sekali yang memanfatakn waktu ini karena banyak yang bertujuan untuk BSJP (Beli Sore Jual Pagi).

Penutup

Teknik scalping dalam trading saham adalah strategi yang menantang namun berpotensi sangat menguntungkan bagi trader yang disiplin, cepat, dan memiliki manajemen risiko yang baik. Ini bukan jalan bagi mereka yang mencari "skema cepat kaya", melainkan sebuah gaya trading yang membutuhkan dedikasi, latihan keras, dan pemahaman mendalam tentang dinamika pasar dalam hitungan detik. 

Dengan persiapan yang matang, peralatan yang memadai, dan mental yang kuat, seorang scalper bisa meraup keuntungan signifikan dari pergerakan harga kecil yang terjadi sepanjang hari trading. Namun, tanpa persiapan dan disiplin, scalping bisa menjadi jalan cepat menuju kerugian. Pahami risikonya, berlatih dengan konsisten, dan selalu utamakan manajemen modal.

Semoga informasi dan tips di atas tentang “Teknik Scalping dalam Trading Saham: Meraup Keuntungan Cepat dari Pergerakan Harga Kecil” bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk Anda.

Share

0 Response to "Teknik Scalping dalam Trading Saham: Meraup Keuntungan Cepat dari Pergerakan Harga Kecil"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel