Bayar Hutang Dulu atau Investasi Dulu?

Bisnis-Hutang-Investasi … Tiga kata ini bisa berhubungan, bisa pula tidak. Namun yang pasti, bila Anda meyakini, bisnis bisa lho dimulai tanpa hutang, begitu pula dengan investasi. Memang selama ini banyak yang mengatakan bisnis tanpa hutang, ibarat makan nasi lalapan tanpa sambal, tanpa hutang bisa bikin tidak semangat dalam berbisnis. Namun, bila hutang semakin banyak, tentu membuat kepala menjadi pening kan? Disinilah akhirnya, ada keinginan untuk menyelesaikan hutang. Namun pada saat mendapat uang jatuh, kembali hati bimbang yang menjadi penyakit para pebisnis khususnya pebisnis pemula, antara membayar hutang dulu atau investasi dulu?

bayar-hutang-vs-investasi
Ilustrasi (Gambar: yihuo.tech)

Pengalaman pribadi dan juga sharing dengan teman-teman para pebisnis pemula dalam menggunakan hutang, baik untuk perputaran usaha dan memenuhi kebutuhan pribadi menjadikan pengalaman yang sangat mahal harganya, sehubungan dengan hutang ini.

Adakah “Hutang Baik” Itu?

Tidak dapat dipungkiri, kata ‘hutang’ menjadi kata yang sangat familier dalam hidup kita. Bahkan saat ini dengan berkembangnya teknologi dan mudahnya mendapatkan fasilitas pinjaman, mendapatkan hutang pun menjadi sangat mudah. Bahkan untuk bisa makan ke mall saja, cukup menggunakan kartu kredit semua bisa didapatkan.

Tapi, apakah semua itu harus dilakukan? Masih ingat dengan Robert Kyosaki, seorang penulis  buku dan juga seorang investor, yang mengungkapkan cara untuk mendapat keuntungan dengan menggunakan utang? 

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah bisa mendapatkan keuntungan dengan hanya berhutang?

Menurut Kyosaki, untuk menjadi kaya dan mendapatkan keuntungan, maka utang yang didapatkan harusnya adalah “Hutang Baik”. Nah, apa itu hutang baik? 

Menurut penulis “Cash Flow Quadrant” ini, hutang baik adalah hutang yang digunakan untuk membeli asset yang bisa memberi pemasukan uang tunai setiap bulannya. Seperti pinjaman untuk pembelian asset investasi dan lain-lain.

Baca juga: Tips Melunasi Hutang dengan “Snowball Method”.

Sedangkan hutang jelek adalah hutang yang hanya digunakan untuk liabilitas, atau biasa disebut dengan kredit konsumsi, misalnya untuk liburan, beli baju, yang bukan merupakan prioritas utama

Pada dasarnya tidak masalah untuk berhutang, khususnya untuk usaha produktif, namun apa benar bisa seperti itu? Apalagi sejak merebaknya wabah pandemi Covid-19 dimana semua usaha mengalami penurunan dan di tahun 2023 sampai di awal tahun 2024 ini masih sangat dirasakan aura resesi dan inflasi masih sangat menyesakkan bagi para pelaki bisnis, khususnya bisnis kecil.

Disinilah yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil hutang untuk usaha, entah dari lembaga keuangan, perbankan, supplier atau pihak lainnya. Karena bisnis saat ini sangat fluktuatif, tidak bisa diprediksi berbeda dengan dahulu, yang semuanya bisa diprediksi dengan jelas.

Namun ada kalanya godaan datang, saat kondisi keuangan bisnis kembali membaik, hutang yang masih ada tetap dibiarkan, yang dibayar hanya bunga pinjaman saja, sedangkan pokoknya tetap tidak dikurangi, namun malah tergiur untuk berinvestasi.

Ini yang harus menjadi perhatian, tergiur keuntungan besar, namun tidak paham dengan investasi yang dilakukan, ujung-ujungnya tertipu dengan investasi bodong. Aduhh…sungguh sangat menyedihkan.

Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Melunasi Hutang? Lunasi Hutang Dulu, atau Investasi Dulu?

Hutang memang simalakama. Pada saat terhimpit hutang, hati dan pikiran akal sehat berupaya untuk bisa melunasi hutang dan tidak ingin berhutang lagi. Namun, pada saat kondisi keuangan membaik, khususnya kondisi finansial usaha mulai surplus, hati mulai tergoda untuk melalukan diversifikasi bisnis, mungkin tidak hanya diversifikasi, namun kebanyakan malah tergiur dengan investasi yang diharapkannya bisa memberikan keuntungan yang besar.

Sebenarnya yang harus dipahami adalah:

Hutang adalah SOLUSI SEMENTARA, untuk menunda kewajiban pembayaran.”

Maka, karena solusi sementara, ‘hutang’, baik untuk pengembangan bisnis atau pun untuk investasi bisnis tetap harus segera dilunasi tanpa mengganggu aliran kas operasional usaha.

Ada banyak sekali referensi yang membahas tentang apa yang harus dilakukan setelah kondisi keuangan usaha mulai membaik, apakah tetap fokus dan konsisten untuk melunasi hutang atau langsung melakukan investasi terlebih dahulu dengan asumsi investasi yang dilakukan bisa menghasilkan, dan dari hasil investasi tersebut diharapkan bisa digunakan untuk membayar hutang.

Namun pertanyaannya, apa iya bisa begitu?

Sejak terjadinya resesi di tahun 2023 kemarin, tentu banyak perubahan yang terjadi terutama dalam pola hidup yang tentu saja mempengaruhi daya beli masyarakat, dan hal ini berakibat pada kondisi keuangan usaha, memang pertanyaan tersebut tidak bisa digeneralisir untuk semua bisnis, baik bisnis kecil, menengah maupun bisnis korporasi, karena situasinya jelas berbeda untuk masing-masing jenis usaha.

Baca juga: Menerapkan Konsep 50/30/20 Budgeting Rule Pada Bisnis Kecil.

Dengan melihat berbagai ilustrasi di atas, maka terdapat hal-hal yang bisa disampaikan, khususnya mengapa lebih baik melunasi hutang terlebih dahulu daripada harus fokus berinvestasi.

1. Hutang adalah hutang

Apa pun namanya, yang namanya ‘hutang tetaplah hutang’. Kemana pun Anda menghindar, maka hutang akan tetap melekat pada diri Anda.

Dapat diakui, dalam menghadapi kondisi yang tidak pasti dan sangat fluktuatif seperti saat ini, maka keputusan untuk mendahulukan membayar hutang atau lebih memilih investasi tentu menjadi sangat berbeda.

Namun, melunasi hutang dengan cepat tentu akan memberikan perasaan yang berbeda, dan hati menjadi lebih tenang. Memang hal ini akan bertentangan dengan harapan investasi, karena menunda investasi tentu membuat Anda kehilangan peluang untuk mengumpulkan return.

2. Bila Anda memilih berinvestasi terdapat berbagai hal yang harus dipertimbangkan.

Membayar hutang dan melakukan investasi adalah sebuah keputusan besar dalam hidup, dan tentu akan mempengaruhi hidup Anda.

Anda harus benar-benar memperhitungkannya dengan detail, apabila sisa hasil usaha atau keuntungan yang didapatkan hanya pas-pasan untuk membayar kewajiban usaha dan jumlahnya hanya cukup untuk membayar hutang, baik bunga atau pokok, maka sebaiknya Anda harus menunda keinginan untuk berinvestasi, sampai kondisi keuangan usaha benar-benar stabil.

Mengambil informasi dari instagram.com/mindsetduit/, terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan saat  bimbang harus melunasi  hutang atau tertarik untuk berinvestasi, yaitu:

Tergantung dari ‘BUNGA’ yang dikenakan pada hutang Anda”

Ilustrasi hutang
Ilustrasi hutang (Gambar: instagram.com/mindsetduit/)

  • Bila bunga yang dikenakan kurang dari 4%/tahun, maka Anda ‘BOLEH’ memilih melakukan ‘INVESTASI’. Bisa hanya membayar minimum dan investasikan sisa dana tersebut pada instrument dengan rate return 7% atau lebih.
  • Bila bunga yang dikenakan antara 4% sampai 7% per tahunnya, maka secara perhitungan lebih menguntungkan untuk melakukan investasi, tapi kalo hutang bisa cepat lunas menjadi opsi terbaik.
  • Bila bunga yang dikenakan pada Anda lebih dari 7% per tahunnya, maka Anda harus “MELUNASI HUTANG" tersebut, hal ini dikarenakan bunga dan hutang memiliki sifat yang pasti, dan jangan mengambil risiko untuk berinvestasi.

Hal tersebut juga didukung dari The Balance Money, yang menyampaikan:

Apabila hutang yang kamu miliki memiliki bunga di atas 8%, alangkah sebaiknya prioritaskan untuk membayar hutang terlebih dahulu dari pada investasi."

Pada kenyataanya rata-rata bunga bank di Indonesia sudah di atas 9%, hal ini didasarkan atas informasi dari keuangan.kontan.co.id, tentang ‘Bunga Kredit Perbankan pada awal tahun 2024’, yaitu:

Bank BUMN mengalami kenaikan bunga kredit menjadi 9,07%. Sedangkan bank umum swasta nasional bunga kreditnya menjadi 10,17%.”

Dari informasi yang disampaikan di atas, maka melunasi hutang adalah pilihan terbaik untuk saat ini daripada memilih untuk berinvestasi, kecuali ada pertimbangan lain yang membuat Anda harus memilih untuk berinvestasi.

Itu dia sedikit informasi tentang pilihan antara apakah harus “membayar hutang dulu atau investasi dulu?”. Semoga tips dan informasi singkat tersebut di atas bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk Anda yang saat ini masih bingung menentukan keputusan yang tepat dalam memenuhi kewajiban hutang dan pilihan untuk berinvestasi.

Share

0 Response to "Bayar Hutang Dulu atau Investasi Dulu?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel